Recent Posts :

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

3 Malam Memburu Layur di Ujung Genteng

Berniat merasakan jadi nelayan dan ikut memburu layur, akhirnya saya paksakan sendirian (teman yang biasa ikut sedang sakit) berangkat ke Ujung Genteng. Rabu 17-09-2015 pkl 02.00 start dari rumah dan sampai di tempat 06.00, jalan sedang mulus dan sendiri, jadi bisa ngebut seperti di jalan tol. 
Malam Pertama : Rabu malam Kamis berangkat ke tengah pkl 17.00 bersama kapten Sara - hasilnya layur kurang dari 1 box sekedar cukup untuk bayar BBM, saya cuma kebagian makan ikan bakar - arus dan angin sangat kencang sehingga pkl 23.00 sudah kembali ke darat. 
Malam Kedua :Malam Jum'at arus belum berubah diputuskan tidak berangkat ke laut. Sorenya di hari Jum'at malam Sabtu berangkat ke tengah bersama kapten Tudin. Sampai spot sebelum magrib dan langsung pasang parasit untuk mancing layur mengikuti arus. Pkl 20.00 isi box hampir penuh, kemudian genset tiba-tiba mati. Perbaiki dan hidup lagi - mancing sebentar i memenuhi box pertama dan mula iberharap sampai pagi 4 box yang dibawa akan penuh berisi ikan layur, kemudian genset mati lagi. Perbaiki lagi dan hidup lagi - mancing sebentar untuk cari kelebihan BBM. Kemudian genset mati lagi dan perbaiki lagi - mancing lagi untuk cari tambahan makan- pkl 22.30 genset mati lagi dan total tidak bisa diperbaiki, terpaksa pulang ke darat. Sepanjang perjalanan tanpa lampu, berkali-kali terpaksa mandi air laut akibat ombak dari samping. Sampai di rumah kapten, langsung bakar ikan dan makan. Esok paginya jual ikan dan sebagai ABK saya kebagian 60 rb. 
Malam Ketiga : Setelah setengah hari sibuk memperbaiki genset, sabtu malam minggu berangkat lagi bersama kapten Tudin. Sebelum magrib pasang parasit, arus yang hari kemarin dari barat ke timur, sekarang bergerak ke selatan. Layur makan ber-ubah2 kadang di dasar kadang di atas dan lebih sering tidak makan, untuk memenuhi box isi 40 kg butuh waktu cukup lama. Waktu berlalu, tanpa terasa lampu di daerah Ujung Genteng sudah hampir tidak kelihatan. Karena ABK lupa menambah BBM terpaksa angkat parasit den bergerak ke pinggir. Butuh waktu hampir 2 jam untuk sampai spot di pinggir. Pasang jangkar dan mulai memancing. Karena air sangat dingin ikan dasarnya tidak doyan makan, hasilnya hanya seekor tongkol sekitar 1 kg serta cumi batok sekitar 2 kg dan 1,5 kg terangkat pancing. Pkl 01.00 angin sangat dingin membuat badan menggigil, kita putuskan mendarat. Sebagai ABK, saya ambil 10 ekor layur bersama cumi dan tongkol untuk dibawa pulang, yang terjual hanya cukup untuk membayar BBM yang terpakai. 
Kesimpulan : dari pengalaman 3 malam menjadi nelayan, ternyata kehidupan nelayan kecil sangat berat, perlu keuletan dan keberanian serta kesabaran .... kondisi laut sangat mempengaruhi penghasilan, semuanya tergantung dari kemurahan sang pencipta yang menguasai alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar