Mancing gabus dengan cara casting saat ini sedang tren di kalangan mancing mania. Di sini saya akan memaparkan teknik memancing gabus berdasar pengalaman saya. Namun perlu dicatat bahwa keberhasilan casting juga dipengaruhi oleh kebiasaan dan tabiat gabus di spot tujuan.
Tapi sebelum Anda membaca teknik mancing casting ikan gabus ini Anda harus sudah membaca artikel Alat dan cara mancing teknik casting agar Anda mudah memahami apa yang akan saya sampaikan di sini.
Cara dan teknik casting gabus agar mudah strike
Karena yang saya paparkan adalah pengalaman saya sendiri, maka hal-hal yang saya sampaikan bukanlah hal ideal secara umum, sebab bisa jadi Anda malah memiliki teknik casting gabus yang sama-sama telah teruji.
Rekor mancing gabus yang pernah saya capai adalah 30 ekor gabus dalam sehari di kolaman tua di tengah Taman Satwa Jurug. Sementara untuk rekor mancing gabus di Rawa Pening (RWP) adalaah 17 ekor sekali berangkat, di Rawa Jombor 12 ekor sekali berangkat, 20 ekor sekali berangkat di Waduk Song Putri, 6 ekor di Waduk Krisak, 8 ekor di Waduk Bade, sementara di waduk lain yang pernah saya datangi paling banter 5-6 ekor.
Lemparan umpan: Lemparkan umpan melewati obyek sasaran di mana kita perkirakan ada gabus di sana. Jadi jangan dilempar tepat ke sasaran. Setelah lempar melewati sasaran, barulah umpan kita tarik.
– Cara menggulung senar setelah lempar: Untuk awal lemparan, gulunglah dengan kecepatan biasa (memang relatif sih). Jika ada gabus siap makan, biasanya akan langsung mengejar dan menyambar umpan. Jika dalam 2-3 kali lemparan belum ada response, cobalah lempar dan gulung secara agak cepat. Yang penting, lakukan penggulungan senar secara variatif.
– Jumlah lemparan: Kadang pemancing casting tidak sabaran dalam casting. Baru 2-5 kali lempar sudah menganggap tidak ada ikan gabus. Nah itu salah. Kadang kita perlu melempar hingga 10-15 kali. Sebab, meski gabus sudah melihat umpan, dia bisa saja tidak segera bertindak mengejar umpan kalau dia merasa posisinya tidak pas untuk menyambar. Dia akan bergeser sedikit demi sedikit dari tempat persembunyian sampai dia merasa pasti sekali loncat bisa menerkam umpan yang lewat di dekatnya (hal ini berdasar pengalaman saya ketika casting gabus yang terlihat ngumpet di bawah enceng gondok. Dia terlihat menggeser-geser posisi dan baru pada lemparan saya yang ke-9 ketika posisi dia benar-benar menghadap jalur tarikan umpan, dia baru menerkam umpan).
– Pilih sasaran air terdangkal yang paling mungkin bagi gabus bisa sembunyi: Gabus biasanya bersumbunyi di tempat terdangkal dari sebuah genangan air selama di sana ada tempat untuk sembunyi, misalnya di bawah rermputan, sampah dedaunan atau sampah plastik. Banyak angler atau pemancing yang justru menghindari cekungan air dangkal dengan asumsi “tidak ada ikannya”.
Jika Anda mancing di Rawa Pening (RWP) misalnya, sebaiknya jangan mancing di tengah (naik kjapal) meski terlihat banyak sekali gabus berlompatan. Jika memang harus mancing di tengah, usahakan melempar dan menarik umpannya melewati pinggirian kelompok ganggang dan menarik umpan menyusur pinggiran rumpun ganggang. Jika Anda melempar dan menarik umpan jauh dari pinggiran rumpun ganggang, biasanya akan boncos melulu. Alias gagal.
Untuk mancing di RWP dengan kapal, minta tukang kapal untuk mengantar ke daerah pinggiran rawa khususnya di daerah yang berbatasan dengan persawahan, misalnya ke arah Banyubiru.
Namun sangat disarankan untuk mancing pinggiran dengan menyusur bibir rawa yang berbatasan dengan persawahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar