Objek Wisata Alam Dataran Dieng Wonosobo - Dataran Tinggi Dieng ini berada kurang lebih 30 km dari kota Wonosobo dan masuk diwilayah perbatasan antara Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya berada di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Di sekitaran Wisata Dataran Tinggi Dieng ini anda akan menemui candi-candi kecil kuno yang bercorak Hindu dengan arsitektur yang unik dimana candi tersebut juga dinamai tokoh-tokoh cerita dari Mahabrata seperti Bima, Gatot kaca, Arjuna dan Srikandi, Selain itu daerah wisata dieng juga memiliki Dieng Plateau Theater yang menyediakan informasi keajadian alam di sekitar Dieng. Plateau Thea ini dihiasi taman yang asri dan nyaman untuk bersantai sambil menikmati panorama alam yang cukup indah dari pegunungan sekitar dieng.
Bicara soal dataran Tinggi dieng, ternyata nama Dieng mempunyai makna lho.. kata ‘Dieng’ merupakan bahasa Sansekerta yaitu “Di” yang artinya tempat yang tinggi dan ”Hyang” yang berarti tempatnya para dewa dan dewi. Jadi kalau diartikan yaitu tempat kediaman para dewa dan dewi. Beda lagi sama orang Jawa, kalau merujuk bahasa jawa yaitu “adi” yang berarti indah dan aeng yang berarti aneh, jadi penduduk sekitar mengartikannya sebagai tempat yang indah tapi penuh dengan nuansa spiritual.
Di Objek Wisata Dieng ini, selain bisa menikmati panorama alam yang cukup indah, anda juga akan disuguhkan dengan adanya lumpur mendidih yang menggelembung, danau belerang yang berwarna cerah yang sungguh menakjubkan sehingga akan membawa kepada kesan yang terasa mistis.
Nah selain menawarkan beberapa keindahan alam yang mempesona, di Objek Wisata Alam Dieng kita juga akan bisa menikmati beberapa tempat wisata disekitaran dieng, seperti:
- Telaga: Telaga Warna, sebuah telaga yang sering memunculkan nuansa warna merah, hijau, biru, putih, dan lembayung, Telaga Pengilon, yang letaknya bersebelahan persis dengan Telaga Warna, uniknya warna air di telaga ini bening seperti tidak tercampur belerang. Keunikan lain adalah yang membatasi Telaga Warna dengan Telaga Pengilon hanyalah rerumputan yang terbentuk seperti rawa kecil. Telaga Merdada, adalah merupakan yang terbesar di antara telaga yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Airnya yang tidak pernah surut dijadikan sebagai pengairan untuk ladang pertanian. Bahkan Telaga ini juga digunakan para pemancing untuk menyalurkan hobi atau juga wisatawan yang sekadar berkeliling dengan perahu kecil yang disewakan oleh penduduk setempat.
- Kawah: Sikidang, Sileri, Sinila (meletus dan mengeluarkan gas beracun pada tahun 1979 dengan korban 149 jiwa), Kawah Candradimuka.
- Kompleks candi-candi Hindu yang dibangun pada abad ke-7, antara lain: Candi Gatotkaca, Candi Bima, Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Sembadra, Candi Srikandi, Candi Setyaki, Gangsiran Aswatama, dan Candi Dwarawati.
- Gua: Gua Semar, Gua Jaran, Gua Sumur. Terletak di antara Telaga Warna dan Telaga Pengilon, sering digunakan sebagai tempat olah spiritual.
- Sumur Jalatunda pada tahun 1937
- Sumur Jalatunda.
- Dieng Volcanic Theater, teater untuk melihat film tentang kegunungapian di Dieng.
- Museum Dieng Kailasa, menyimpan artefak dan memberikan informasi tentang alam (geologi, flora-fauna), masyarakat Dieng (keseharian, pertanian, kepercayaan, kesenian) serta warisan arkeologi dari Dieng. Memiliki teater untuk melihat film (saat ini tentang arkeologi Dieng), panggung terbuka di atas atap museum, serta restoran.
- Mata air Sungai Serayu, sering disebut dengan Tuk Bima Lukar (Tuk = mata air).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar